Refluks Asam Lambung GERD

Asam lambung adalah cairan pencernaan yang diproduksi oleh sel-sel parietal di dalam dinding lambung. Cairan ini mengandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan faktor intrinsik, yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Asam lambung memiliki fungsi utama untuk membantu mencerna protein dalam makanan serta melindungi tubuh dari bakteri atau mikroorganisme yang masuk bersama makanan. Refluks asam lambung, atau yang lebih dikenal dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

 

Asam lambung adalah cairan pencernaan yang diproduksi oleh sel-sel parietal di dalam dinding lambung. Cairan ini mengandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan faktor intrinsik, yang berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Asam lambung memiliki fungsi utama untuk membantu mencerna protein dalam makanan serta melindungi tubuh dari bakteri atau mikroorganisme yang masuk bersama makanan.

 

Fungsi Asam Lambung

  • Memecah Protein: Asam lambung mengaktifkan enzim pepsin, yang berfungsi untuk memecah protein menjadi peptida yang lebih kecil agar lebih mudah diserap di usus.
  • Melindungi Tubuh dari Mikroorganisme: Keasaman yang tinggi membunuh bakteri, virus, dan patogen lain yang masuk melalui makanan, sehingga melindungi tubuh dari infeksi.
  • Membantu Penyerapan Nutrisi: Asam lambung berperan dalam penyerapan zat besi, kalsium, dan vitamin B12 dengan membantu proses pemecahan dan pencernaan di lambung.

 

Masalah yang Berkaitan dengan Asam Lambung

  • Asam Lambung Berlebih: Produksi berlebihan asam lambung dapat menyebabkan kondisi seperti GERD, yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan, menyebabkan rasa terbakar (heartburn) dan iritasi pada tenggorokan.
  • Asam Lambung Rendah (Hipoklorhidria): Kekurangan asam lambung dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, dan penyerapan nutrisi yang buruk.

 

Mempertahankan keseimbangan asam lambung sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah gangguan lambung.
Refluks asam lambung, atau yang lebih dikenal dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), adalah kondisi di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini terjadi ketika katup antara kerongkongan dan lambung (sfingter esofagus bawah) tidak berfungsi dengan baik, sehingga memungkinkan asam lambung mengalir kembali ke atas.

Gejala Umum Refluks Asam Lambung:

  • Heartburn: Sensasi panas dan perih di dada, seringkali menjalar ke tenggorokan.
  • Rasa asam atau pahit di mulut: Terjadi ketika sebagian isi lambung naik ke mulut.
  • Mual dan muntah: Terutama setelah makan atau berbaring.
  • Sulit menelan: Rasa seperti ada makanan yang tersangkut di tenggorokan.
  • Batuk kronis: Terutama pada malam hari atau saat berbaring.
  • Suara serak: Akibat iritasi pada pita suara oleh asam lambung.
  • Nyeri dada: Seringkali disalahartikan sebagai serangan jantung.

Penyebab Refluks Asam Lambung:

  • Kelemahan sfingter esofagus bawah: Bisa disebabkan oleh faktor genetik, kehamilan, obesitas, atau konsumsi obat-obatan tertentu.
  • Hiatal hernia: Kondisi di mana bagian atas lambung menonjol ke dalam rongga dada.
  • Makanan dan minuman tertentu: Makanan berlemak, pedas, asam, cokelat, kafein, alkohol, dan minuman bersoda dapat memicu gejala.
  • Merokok: Merokok dapat melemahkan sfingter esofagus bawah.
  • Obat-obatan: Beberapa obat seperti aspirin, ibuprofen, dan obat-obatan pengencer darah dapat meningkatkan risiko refluks.

Komplikasi:

Jika tidak ditangani dengan baik, refluks asam lambung dapat menyebabkan komplikasi seperti:
  • Esofagitis: Peradangan pada lapisan kerongkongkan.
  • Stricture esofagus: Penyempitan kerongkongan akibat jaringan parut.
  • Barrett’s esophagus: Perubahan sel-sel pada lapisan bawah kerongkongan yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Pengobatan dan Pencegahan:

Perubahan gaya hidup:
  • Mengurangi porsi makan, makan lebih sering tapi sedikit-sedikit.
  • Menghindari makanan pemicu.
  • Menurunkan berat badan jika obesitas.
  • Berhenti merokok.
  • Mengangkat kepala tempat tidur sekitar 15-20 cm.

Obat-obatan:

  • Antasida: Menetralkan asam lambung.
  • H2 blocker: Mengurangi produksi asam lambung.
  • Proton pump inhibitor (PPI): Menghambat produksi asam lambung.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala refluks asam lambung yang mengganggu aktivitas sehari-hari atau tidak membaik dengan pengobatan mandiri.

 

Tingkat keasaman asam lambung sangat tinggi, dengan pH sekitar 1-3, yang menjadikannya sangat kuat. Meskipun penting untuk pencernaan, produksi asam lambung yang berlebihan atau kekurangan asam lambung dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti gastritis atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD).